Assalamu'alaikum . . Sugeng Rawuh Dateng Blog'e Cah Santri

Kasih Sayang Allah

KASIH SAYANG ALLAH

Oleh KH Abdullah Gymnastiar


Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkarinya (nikmat Allah). (Q.S. Ibrahim [14]:34).

ManajemenQolbu.Com : Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin. Saudaraku yang budiman, sesungguhnya akan sangat beruntung siapa pun yang senantiasa berusaha sekuat-kuatnya untuk tidak salah memasang sikap dalam menerima apa pun kejadian yang ditimpakan Allah kepada dirinya. Terkadang kasih sayang Allah itu ditunjukkan dengan aneka macam kebaikan dan kelapangan hidup yang membahagiakan. Segala urusan selalu dimudahkan. Tubuh selalu disehatkan.

Doa-doa selalu dikabulkan. Aneka keinginan dan ikhtiar selalu disukseskan. Dan aneka kelapangan lainnya. Akan tetapi, tidak jarang pula kasih sayang-Nya itu justru ditunjukkan dengan aneka kemudharatan, kesempitan, dan "keburukan" yang ditimpakan seakan silih berganti. Terhadap kasih sayang Allah dalam bentuk "keburukan" ini banyak manusia yang salah sikap, padahal dia seorang mukmin.

Terjadinya kita salah memasang sikap biasanya dikarenakan faktor ketidaksabaran, kepicikan dalam menyelami hikmah, serta kedangkalan akal dan hati kita dalam menembus dinding hijab prasangka atas aneka kejadian yang terasa tidak mengenakkan itu. Akibatnya, keburukan yang menimpa kita itu tetap diterima sebagai keburukan semata. Padahal, dalam sisi kasih sayang Allah sekali-kali tidak ada keburukan yang tidak mengandung kebaikan.

Terjebak ingkar janji; ini pun keburukan. Akan tetapi, di balik keburukan ini kita bisa jadi segera menyadari bencana yang diakibatkannya. Seseorang oleh Allah ditakdirkan kedua matanya buta. Namun demikian, hendaknya itu diartikan sebagai kebaikan karena siapa tahu dengan mata yang normal malah menjadi banyak terjerumus ke dalam aneka kemaksiatan.

Dengan demikian, adalah tidak pada tempatnya kita menjadi menderita dengan bencana yang menimpa seakan-akan Allah tidak mengasihi hamba-Nya. Itu hanyalah wujud ketergesa-gesaan perkiraan kita. Kalau terjadi sesuatu pada diri kita yang menurut versi kita adalah keburukan, ketahuilah sesungguhnya di dalamnya tergumpal kasih sayang Allah. Allah "berniat" selalu berbuat baik terhadap hamba-hamba-Nya.

Oleh sebab itu, hikmah pertama yang harus kita raih adalah kita tidak boleh berburuk sangka  atas sepelik apa pun masalah yang menimpa kita, karena mesti tersimpan didalamnya niat baik dari Allah. Wallahu'alam

0 komentar:

Posting Komentar